Kabupaten Gayo Lues dengan Ibu Kotanya Blangkejeren berada pada empat jalur arus transportasi. Jalur tersebut merupakan urat nadi perekonomian daerah. Keempat jalur tersebut adalah jalan yang mengubungkan Blangkejeren – Kutacane, 103,9 km dengan waktu tempuh 2 jam 45 menit. Blangkejeren – Takengon, 139,1 km dengan waktu tempuh 2 jam 54 menit Blangkejere – Abdya, 114,7 km dengan waktu tempuh 3 jam 8 menit dan Blangkejeren – Langsa lewat Perlak 203,3 km dengan waktu tempuh mencapai 5 jam 7 menit.
Kondisi Blangkejeren amat strategis karena berada pada empat persimpangan, dan daerah ini dipastikan untuk masa mendatang akan menjadi sentra perekonomian yang menjanjikan bahkan tidak tertutup kemungkinan menjadi kota metro dolar.
Yang menjadi pertanyaan, layakah kondisi bangunan Kota Blangkejeren sebagai sebuah ibu kota jika dilihat dari keberadaannya saat ini. Kota yang ada sekarang merupakan bangunan-bangunan tempo doeloe. Tidak ada refrensi tahun berapa bangunan Kota Blangkejeren dibuat. Apakah bangunannya sudah pernah ada pada masa Blangkejeren dihuni masyarakat, atau bangunannya sudah pernah diremajakan sebagaimana yang ada saat ini.
Terlepas dari itu, yang penting kita kaji bersama adalah sudah saatnyakah bangunan perkotaan di Kota Blangkejeren ini remajakan atau sudah teramat mendesak dilakukan. Keduanya tergantung dari arah dan kepentingan apa kita melihatnya.
Secara khusus, penulis mencoba menerima pandangan dari Pj. Bupati Gayo Lues, Alhudri di Pendopo Bupati setempat, Kamis 3 Agustus 2023. Di mata Alhudri, peremajaan bangunan di Kota Blangkejeren sudah saatnya menjadi perhatian kita semua. Sepuluh tahun, duapuluh tahun sampai tigapuluh tahun mendatang jika peremajaan Kota Blangkejeren tidak dilakukan, maka kita malu kepada anak dan generasi kita mendatang.
Alhudri memiliki beban moral menyangkut keberadaan bangunan tersebut. Namun pihaknya tidak dapat berbuat banyak mengingat status dan masa jabatan yang cukup singkat sebagai Pj. Bupati.
Ada satu harapan bagi Alhudri, ketika daerah ini nantinya akan dipimpin oleh generasi milinial yang visioner. Pemimpin yang memiliki visi dan misi. Mereka diharapkan mampu menoreh prestasi dalam membangun dan meremajakan Kota Blangkejeren kedepan.
Mau tidak mau, tuntutan peremajaan Kota Blangkejeren akan menjadi prioritas pemimpin mendatang sebagai ikon Gayo Lues. Diakui, hal ini membutuhkan perhatian, pemikiran, keseriusan dan dana yang extra. Karena itulah dibutuhkan seorang yang tangguh dalam memimpin Negeri Seribu Bukit ini. ( Buniyamin).