Kutacane – Ara News: Tragis , Yudi Adli Putra, (16) meregang nyawa dilokasi tower Telkomsel, Desa Lawe Bekung, Kecamatan Badar, Aceh Tenggara, dengan kondisi jasad usus terburai , luka sobek di kepala dan punggung.
Diketahui adanya sesosok jasad di Lawe Bekung tersebut, berawal dari laporan Gani Herianto, malam Rabu ( 23/8/23), yang menyatakan putran mereka, Yudi, sejak selasa ( 22/8) tidak pulang kerumah dan tidak berkabar, hal ini bukan sikap keseharian dan kebiasaan dari putra mereka.
Sigap Datreskrim dan Intel bergerak. Mencermati situasi mempedomani tempat, waktu dan kondisi, benar saja, akhirnya kerja membuahkam hasil, disekitar tower Fesa Lawe Bekung ditemukan jasad Yudi, mengenakan baju merah, celana hitam, tergeletak dengan posisi perut terbuka sehingga terlihat usus korban terburai di atas perut.
Setelah dilakukan pengamanan TKP , petugas identifikasi bekerja, selanjutnya jasad korban di bawa ke RS Sahudin, Kutacane , guna dilakukan autopsi.
Demikian dijelaskan Kapolres Aceh Tenggara, AKBP .R. Doni Sumarsono, melalui kasat Reskrim Iptu Bagus Pribadi, kepada jurnalis daerah.
Gerak cepat, kerja tim buser, antara reskrim dan intel dalam mengungkap motif dan pelaku pembunuhan Yudi, pelajar SMK negeri 2 Kutacane ini, tak sia-sia. Dalam hitungan waktu sekitar 12 jam, setelah penemuan jasad korban, tim polres Aceh tenggara berhasil membekuk 2 tersangka pelaku begal itu.
“Sekitar pukul 12.00 wib tadi, kita sudah berhasil membekuk dan mengamankan dua tersangka pelaku pembunuhan , inisial AM , 40, warga Desa Mbacang Lade, dan RAK , 17, pelajar, warga Desa Telaga Mekar, Kecamatan Lawe Bulan. Dari penyelidikan awal, motif pelaku pencurian dengan kekerasan terhadap korban, namun motif ini akan terus kita dalami” pungkas Iptu Agus.
Sementara itu, terkait peristiwa tragis pembunuhan Yudi, dimana pelaku ” merampas” sepeda motor dan handphone korban. M.Arief Kurniawan, SH, mantan Hakim pengadilan Negri Kutacane, yang saat ini bertugas di Pengadilan Negeri Kabupaten Karo, di Kabanjahe, dalam sebuah postingan kasus begal Yudi ini, Arief Kurniawan menyampaikan keprihatinanya, dikatakan,” untuk sekelas penduduk Aceh Tenggara yang tidak begitu padat, jumlah kasus pembunuhan sangat signifikan dibanding daerah lain “.( MP).