Sekitar dua bulan ke depan, genap satu tahun Drs.Syakir, M.Si, mengemban amanah menjabat Pj. Bupati Aceh Tenggara ( Agara ). Tepatnya, tanggal 11 Oktober 2022 lalu, Syakir dilantik Pj. Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, di Anjong Mon Mata, Komplek Meuligoe Gubernur. Saat itu pelantikan Syakir, bersamaan dengan Pj. Bupati Gayo Lues, Rasidin Porang, Pj. Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas dan Mahdi Effen sebagai Pj. Bupati Aceh Barat.
Tiga bulan pertama, Syakir bertugas sebagai Pj. Bupati Agara, terasa ada kegamangan di pemerintahan. Pasalnya, kiprah Syakir di Bumi Metuah Negeri Sepakat Segenep, dia yang datang “tanpa beban” , dus tanpa “utang politik”, memunculkan “problem” dilingkungan eksekutif , legislatif. Berujung mencuat isu , tak harmonis hubungan Syakir dengan M.Riduan, sekda Agara saat itu.
Aroma keakraban sesama alumni STPDN, antara Syakir, Pj. Bupati dan Denny F. Roza, ketua DPRK Agara, turut melahirkan ” keruh” di lembaga dewan. Dampaknya, tercatat dalam lembaran sikap para anggota dewan dengan Mosi tidak percaya terhadap Denny. F. Roza selaku Ketua DPRK. Mereka juga menyampaikan surat ke Mendagri untuk mencukupkan setahun jabatan Syakir sebagai Pj. Bupati Agara .
Puncak tak harmonis di lembaga legislatif Agara tersebut kian nyata di publik, ketika digelar sidang LKPJ Bupati Agara , pada bulan lalu. Palu Pimpinan dewan dipegang Jamuddin Selian ( wakil ketua DPRK). Info dipublik, para anggota dewan tidak akan menggelar sidang paripurna tersebut bila dipimpin Denny. F. Roza. Ini sebuah kenyataan pahit yang “harus ditelan ” Denny.F. Roza. Pasalnya, mesti Denny berasal dari partai Golkar, dengan perolehan kursi terbanyak di DPRK , dipriode tahun terakhir memimpin, justru Denny ibarat ” raja kehilangan tongkat”, dan ” palu pimpinan” justru dipercayakan anggota dewan kepada Jamuddin Selian dari Hanura.
Terkait sikap Syakir, mengangkat staf khusus pj. bupati, pada tanggal 6 Januari 2023, atas nama , H. Syahbudin.B ( mantan Bupati Agara dua priode/wantim partai Nasdem), H.Armen Desky ( mantan Bupati Agara ), H.Marthin Desky ( mantan Pj. Bupati Agara), H.Bukhari Husni (ketua MPU Agara) dan Indra Utama ( Rektor UGL), dengan nomor SK 821.29/01/2023, soal SK ini, Sekda Riduan ( saat ini menjabat staf ahli Bupati-red), kepada penulis, mengaku sejak awal sudah mewanti-wanti, tidak ada “cantolan honor” di APBD Agara untuk staf khusus, saya sudah pernah sampaikan, bila tak ingin menuai masalah, ” cabut SK Bupati ” itu, jelas Riduan kepada penulis.
Setelah sempat dua kali ditunaikan honor staf khusus bupati dengan besaran Rp 3 juta jelang lebaran idul fitri lalu, Pj. Bupati Syakir, M.Si, meminta telaah ke Gubernur Aceh. Jawaban dari Sekdaprov Aceh tertanggal 22 juni 2023, nomor surat 189/9384, poinya tegas, agar Pj. Bupati memberdayakan staf ahli, kepala dan perangkat daerah yang sudah dibentuk, guna memperkuat kinerja bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan dan percepatan perwujudan kesejahteraan masyarakat.
Oya , apakah Syakir ngotot dengan produk Sk staf khusus yang dibuat …. ?. Konfirmasi penulis pada Yusrizal, ST, Plt. Sekda Agara, diutarakan, menyikapi surat Sekdaprov Aceh, kita bersama Pj. Bupati melakukan telaah, dan sudah diputuskan, kita hentikan pembayaran honor staf khusus bupati tersebut. ” ya , sempat sudah dibayarkan dua bulan. Sekarang , itu kita hentikan” terang Yusrizal Sekedang.
Hemat penulis, bukan cuma diinternal anggota DPRK Agara saja terjadi kisruh, dalam pemerintahan yg dipimpin Syakir, Namun dilingkar jurnalis dan LSM di Agara juga terjadi pro – kontra dengan pola kepemimpinan Syakir. Mereka yang mendukung menyebutkan, mestinya semua elemen mendukung Pj Bupati Syakir, M.Si, yang tegas menolak praktik fee, lobi dalam tender proyek. Menolak praktik jual beli jabatan dilingkup sekdakab, bahkan teranyar untuk meminimalisir praktik suap calon pj. kepala desa, Syakir memprioritaskan para sekretaris desa menjabat pj. kades yang berakhir masa jabatanya.
Muslim, Ketua Apdesi Agara, secara terbuka mengapresiasi Syakir. Pasalnya, isu pemotongan pencairan sudah berangsur redup. Pernyataan Muslim ini diperkuat oleh Dr.Nasrulzaman, pengamat kebijakan publik, berdomisili di Banda Aceh, kepada penulis menjelaskan, ” yang biasa main lumpur, hobi sogok, fee, lobi dan jual-beli jabatan” bakal kecewa dilingkar Syakir. Dia teguh pendirianya melawan praktik korupsi. Saya berani kasih garansi, Syakir itu bersih dari praktik korupsi”, terang Nasrulzaman.
Gonjang – ganjing surat bersama Pemerintah Agara terkait komitmen yang berhubungan kondisi Agara defisit sekitar Rp 106 Miliar, dimana surat yang ditandatangani Syakir , Denny. F. Roza dan unsur pimpinan dewan, diduga palsu. Mantan Sekda Riduan, yakin itu palsu, pasalnya paraf dia itu mirip tapi itu palsu, ujarnya.
Sobat, demikian sedikit amatan riak, berdemokrasi di Agara . Benar kata sang bijak, dalam sistim demokrasi, pemimpin itu tempat untuk dipuji dan dikritik.
Mahadi Pinem
Penulis adalah Reporter AraNews
