Arah Kebijakan Gayo Lues 2025 perluas Pasar Komoditi dan Wisata.
Blangkejeren- Arah kebijakan kabupaten Gayo Lues tahun 2025 memperluas akses pasar komoditi unggulan dan pengembangan pariwisata. Disampaikan Pj. Bupati Gayo Lues H. Jata pada Sidang Paripurna DPRK Kamis 24/10/24.
Sidang paripurna penyampaian Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan perioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Gayo Lues tahun Anggaran 2025.
Dihadiri seluruh Anggota Dewan Kepala SKPK.
Acara dibuka oleh Ketua DPRK H. Ali Husin didampingi Wakil Ketua H. Muhammad Rauh.
Lebih lanjut H. Jata menyebutkan komoditi produk unggulan dan pengembangan wisata diantaranya Peningkatan nilai tambah komoditi produk unggulan. melakukan promosi terhadap komoditi unggulan. Melakukan pengembangan ekowisata dan Agrowisata. Dan melakukan Peningkatan infrastruktur dasar.
H. Jata menyampaikan target pendapatan Kabupaten Gayo Lues tahun 2025 sebesar 86.2 Miliyar. Dengan pendapatan Asli 57,96 miliyar lebih. Pendapatan Transfer 803 Miliyar.
Tingkat ketergantungan pemerintah Kabupaten Gayo Lues terhadap pendapatan dana Transfer pemerintah pusat masih cukup tinggi sebesar 93 persen. Dengan adanya kebijakan pusat untuk memperketat aturan alokasi dan penggunaan dana perimbangan, mengakibatkan pemwrintah daerah tidak leluasa lagi dalam penggunaan dana perimbangan untuk membiayai pembangunan sesuai dengan kebijakan lokal, pemerintah dituntut untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dalam rangkah memenuhi kebutuhan belanja secara wajar dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kami menyadari dokumen PPAS tahun 2025 yang disampaikan masih jauh dari sempurna. Dengan pembahasan bersama antara banggar DPRK dan TAPK.
H. Jata mengingatkan kepadamu Satuan Kerja perangkat Kabupaten (SKPK) yang memiliki target Pendapatan Asli Daerah agar dapat melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi seluruh sumber sumber pendapatan agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
Kami berharap dalam beberapa hari kedepan kebijakan umum anggaran dan perioritas plafon anggaran dapat dibahaa, disempurnakan dan dimaknai secara arif dan bijaksana. Terang H. Jata.