BANDA ACEH – Ara News: Ketua Dewan Pimpinan Pusat Coorruptions Investigation Comunitee (DPP CIC), Sulaiman Datu menyayangkan adanya isyu berita terkait adanya terror terhadap pejabat-pejabat eselon II di Pemerintah Kabupaten Gayo Lues, sejak Pj Bupati Gayo Lues, Alhudri menjabat sebagai oramg nomor satu di bumi seribu bukit ini.
Disebutkan adanya oknum staf di lingkaran Alhudri diduga kuat menebar “terror” verbal kepada sejumlah pejabat eselon-II di jajaran Pemkab Gayo Lues, dengan membawa-bawa nama Intelijen berinisial R.
Sulaiman Datu Ketua Dewan Pimpinan Pusat Corruption Investigation Committee (DPP CIC) di Jakarta mendengar dan membaca adanya terror itu,sangat menyudutkan Pj. Bupati beliau perihatin dan menganggap bahwa semua ini tidak benar adanya teror menteror terhadap pejabat-pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten Gayo lues.
Ketua DPP CIC meminta menjelaskan siapa oknum staf berinisial R tersebut? Dan pejabat mana yg diterornya ? Apakah oknum insial R tersebut ASN atau memang insial R orang biasa ? kata Sulaiman Datu yang juga putera asli Gayo lues itu.
Ketua DPP CIC meminta kepeda pejabat SKPK Gayo lues tidak perlu ambil pusing, dan bekerjalah sesuai tufoksi masing-masing. Alhudri yang sampai hari ini masih diberikan kepercayaan oleh pemerintah pusat sebagai Penjabat Bupati dengan salah satu tugas untuk menjalankan roda pemerintah Kabupaten Gayo lues, mensukseskan Pemilu dan Pilkada, beliau selalu terbuka dan memberikan motivasi kepada kepala dinas maupun pejabat lainnya guna memberikan pelayanan yang terbaik demi untuk masyarakat Gayo Lues agar bangkit dari “lebel” daerah miskin serta dapat menyetarakan diri dengan kabupaten lain di provinsi Aceh” jelas Datu
Diakui Pj Bupati Alhudri pernah menganjurkan supaya kepala dinas dan pejabat lainnya serta keluarga pejabat untuk mengurangi bermain medsos dan posting-postingan dengan menunjukan kemewahan harta, karena itu tidak baik.
Menurutnya, masyarakat Gayo Lues masih banyak yang katagori ekonomi miskin. Karenanya Alhudri selaku Penjabat Bupati pernah mengatakan bahwa ada pejabat negara setingkat Dirjen bernasib celaka, karena kelakuan keluarga dan anaknya yang memposting harta kekayaannya kemedsos atau publik. Sebab rekam jejak digital bisa saja dilihat oleh kalangan yang mempunyai alat untuk menarik data-data kita yang ada dalam HP. Justru itu di luar jam kerja Penjabat Bupati Alhuri sering mengajak pejabat SKPK dan Anggota DPRK, serta Forkopimda untuk duduk sambil minum kopi dan koordinasi, namun tidak tertutup juga buat masyarakat dan kalangan Pers dan LSM serta para alim ulama Kabupaten Gayo Lues.
“Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa ada oknum yang gertak-gertak dan teror pejabat untuk segera disampaikan kepada Penjabat Bupati. Demua komunikasi antara Pj Bupati dan SKPK dilakukan secara formal dan berjenjang melalui Pj Sekda dan Kepala SKPK, namun selama ini ada pejabat eselon II yang dirotasi itu semua atas persetujuan dari Kemendagri dan Kemenpan/KASN untuk membangun team work yang solid bekerja. Tambah Datu.
Tentang rekrutmen Direktur PDAM Tirta Sejuk. Dulaiman Datu mengatakan telah melalui proses dan seleksi terbuka melalui tim pansel yang diketuai oleh Pj. Sekda H. Jata SE MM dengan persyaratam yang telah ditentukan. Untuk itu tidak benar Pj. Bupati ikut campur.
Selanjutnya Sulaiman Datu mengatakan, bila ada beberapa tokoh masyarakat Gayo Lues menyayangkan sikap Pj Bupati Alhudri selama memimpin Gayo Lues atas sikapnya yang katanya arogan ayo kita bermusyawarah, istilah bahasa gayo “Salah betegah benar bepapah, lepas berulo taring berai”, dan bila ada tokoh masyarakat berkeinginan mengganti Pj Bupati Alhudri silakan saja. Namun harus diingat Alhudri tidak akan pernah berupaya malanggengkan masa jabatannya di Gayo Lues, beliau mempersilakan mencari penggantinya, mungkin ada yang lebih baik dari dirinya, namun jangan menebar fitnah sesama orang Gayo, karena baliau juga berdarah Gayo Lues, tutup Datu. (*)