Mengenal jati diri dalam salat” Opat ku jema sara ku kite”
Siapa- yang tidak kenal sosok Amar pria 40 dengan pemahaman agama nya yang cukup mumpuni yang begitu kental dengan tradisi pribadi yang keseharian penuh dengan aktipitas perjalanan spiritual di samping dirinya sebagai wartawan juga petani kopi.
hal tersebut terlihat jelas dari setiap tutur kata nya yang tidak terlepas dari pesan-pesan bersipat normatip ke agamaan yang penuturan nya selalu di hiasi ayat dan hadist, pria yang saat ini berkediaman di desa Tunyang kecamatan Timang Gajah tepat nya.
Sosok ini selain di kenal agamawan ternyata di masa muda nya juga sebagai atlet nasional.
Tepat siang itu penulis bersama wartawan Senior Rk menyempat kan diri bertandang kerumah bang Amar, bersilaturahmi.
Tak berselang beberapa menit duduk hingga bercerita seputar hikmah dalam salat sembari menikmati sunguhan kopi hingga cerita panjang elok nya.
Kemudian azan di mesjid juga berkumandang secara bersamaan salat juhur juga tunaikan kala itu.
Menurut kanda Amar Filosofi tahyatal akhir dalam shalat dalam bahasa daerah Gayo.
” Sara ku jema opat ku kite ungkap pria itu.
“Satu jari menunjuk pada orang lain yang ke empat menunjuk pada diri kita sendiri”
lantas penulis juga bertanya dengan sepontan ” hana makna e bang”
lalu kanda Amar menjelaskan secara ringkas maksud dan makna ucapan nya tersebut.
” Kepalan tangan selain Jari telunjuk waktu Tahyatul akhir dalam shalat selain perintah syahadat sekaligus bentuk peng-esaan Rabb pencipta langit dan bumi serta pengakuan kepada rasul nya.
Sedangkan untuk keempat jari-jari tangan selain telunjuk kembali menunjuk kepada pribadi setiap muslim secara tidak langsung di artikan agar manusia untuk kembali Mengenali jati diri nya sebagai mahluk sosial di sebut juga “hablum minannas hubungan kepada manusia setelah hubungan hamba dengan tuhan nya.terlebih dahulu harus baik.
Menurut nya makna nya di pahami perintah mengenali jati diri kita sebagai manusia yang harus berbuat baik kepada sesama sedangakan dalam tinjauan aspek sosial hal ini merupakan isyarat agar manusia dan manusia lain nya harus terlebih dahulu membaca siapa diri nya sehingga di anjur kan untuk saling tolong- menolong satu sama lain.
sambung nya”Merenungkan makna tahyat akhir dalam Konsep Hablumminannas berarti habungan sesama manusia menjadi Prioritas utama setelah hubungan hamba kepada Penciptanya.
Sedang kan Doa tahiyat awal dan akhir berasal dari kata tahiyah, yang berarti penghormatan atau pengagungan.
Doa ini selain mengandung makna penghormatan kepada Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, dan para malaikat nya Doa ini juga mengandung kesaksian tentang keesaan Allah SWT dan kenabian Muhammad S.A.W tutur nya.
Pen.Rahman