Duta Saman Institute Promosikan Tari Saman di Afrika Selatan**P
retoria, Afrika Selatan** – Dalam rangka Peringatan 30 Tahun Hubungan Diplomatik antara Indonesia dan Afrika Selatan, Tim Duta Saman Institute (DSI) hadir di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Pretoria untuk mempromosikan Tari Saman sebagai simbol kekayaan budaya Indonesia. Kehadiran Tim DSI disambut hangat oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI, Bapak Saud Purwanto Krisnawan, beserta para diplomat.
Dipimpin langsung oleh Ketua Umum DSI, Aminnulah Adnan, M.Ak., dan didampingi pelatih saman, Waskito Are, S.E, tim ini menunjukkan komitmen mereka dalam melestarikan dan mempromosikan Tari Saman. Kedatangan Tim DSI ini merupakan wujud dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia untuk memperkenalkan Tari Saman di dunia internasional, mengingat Tari Saman telah menjadi Warisan Budaya Takbenda Dunia atau ICH UNESCO.
Dalam sambutannya, Bapak Dubes memuji upaya Tim DSI. “Tari Saman telah lama dikenal dunia, bahkan sering ditampilkan di Istana Negara pada era Presiden Soeharto untuk menyambut tamu-tamu kenegaraan,” kenang beliau. KBRI Pretoria juga menyatakan dukungan penuh terhadap pelestarian dan pemajuan Tari Saman di Afrika Selatan sebagai bagian dari jembatan diplomasi budaya antara kedua negara.
Sebagai bentuk apresiasi, Tim DSI menyerahkan cendera mata berupa Sal Kerawang Gayo, Kopi Saman khas Gayo Lues, dan Buku Saman. Suasana semakin meriah ketika Tim DSI mendemonstrasikan gerakan dasar Tari Saman, yang dengan penuh antusias diikuti oleh Bapak Dubes dan jajaran diplomat.
Aminnulah Adnan, M.Ak., menyampaikan harapan besar agar Tari Saman dapat tampil dalam forum internasional, termasuk pada acara G20 tahun 2025 yang akan berlangsung di Afrika Selatan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mempererat hubungan bilateral kedua negara melalui seni budaya. Dukungan KBRI Pretoria dan Kementerian Kebudayaan diharapkan dapat semakin mengukuhkan Tari Saman sebagai kebanggaan budaya Indonesia yang mendunia.