BLANFKEJEREN – Ara News: Untuk menghadapi kurikulum Merdeka, diperlukan kwalitas guru yang extra dan memadai, terutama aktualisasi tentang ITE yang menjadi basis utama dalam melaksanakan proses belajar dan mengajar pada kurikulum merdeka.
Ketua MPD Gayo Lues, Djamaludin Ilyas rabu 04/10/23 menyebutkan, mengingat pendidikkan di Indonesia sudah memasuki pintu gerbang kurikulum merdeka yang semua materi pembelajaran sudah ada disediakan secara on line oleh Kementrian Pendidikkan, tinggal bagaimana kemampuan guru dalam memahami dan menggunakannya secara on line.
Dalam mendukung kurikulum merdeka para guru perlu segera dilakukan pelatihan peningkatan kapasitas penggunaan ITE untuk menambah pengetahuan guru dalam menggunakan kurkulum yang sudah disediakan oleh kementrian.
Selain itu Djamaludin mengatakan kwalitas guru yang ada di Gayo Lues masih rendah terutama di bidang ITE. Belum ada upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu guru, bila dilihat anggaran yang sejauh ini diluncurkan lebih condong pada peningkatan fisik sekolah dari pada peningkatan mutu pendidikan.
Ditambahkan, rendahnya nilai pendidik dan kependidikan karena masih banyak guru yang tidak memiliki ijazah S1 dan juga masih banyak guru yang belum bersertifikasi, kurangnya tenaga kependidikan seperti KTU, petugas laboratorium dan petugas perpustakan. Kurangnya pengawas dibidang akademik, selama ini yang ada dibidang manjerial yang mengurusi manejemen sekolah, selain itu pengawas yang mengurusi materi pendidikan masih kurang, Iini juga menjadi salah satu kendala.
Djamal mengatakan, selama ini tugas KTU di ambil dirangkap oleh kepala sekolah, sehingga waktu kepala sekolah habis untuk mondar-mandir ke Dinas Pendidikan
“Guna memaksimalkan nilai pendidikan dan kependidikan, mutu guru harus ditingkatkan, KTU petugas Lab dan perpusatakan serta pengawasan saat ini perlu di lakukan penambahan”. tegas Djamaluddin
Kabid Pendidikan dan Pembinaan Dasar, Fadli. S. Pd menyebutkan, sebenarnya sudah berbagai program pelatihan dilakukan dalam menimgkatkan kopetensi guru, dan uji kopetnsi juga sudah di lakukan. Bahkan pelatihan implementasi kurikulum merdeka juga sudah dilakukan, tetapi belum masksimal, masih banyak guru yang belum memahami penggunaan teknologi informasi, hal tersebut dikarenkan rendahnya minat dalam mengaktulitas diri dibidang teknologi. Terkait dengan hal tersebut perlunya dilakukan pelatihan peningkatan kemapuan dalam penggunaan teknologi informasi dalam menggunakan kurikulum merdeka yang berbasis teknologi. (A. Diba )