Sebuah Impian Dan Harapan di Jalan Gayo Lues- Aceh Tamiang

- Redaksi

Kamis, 21 September 2023 - 18:08 WIB

5429 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Laporan : Bambang Yudi
Lesten, 17 September 2023

Jalan merupakan sarana utama dalam menunjang peningkatan ekonomi pada suatu daerah.  Keberadaan sarana jalan yang memadai, akan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. Suatu daerah yang tidak memilki sarana jalan ekonominya cenderung tertinggal.  Jalan merupakan sarana vital  urat nadi bagi  perekonomian masyarakat.

Kabupaten Gayo Lues yang berada di  wilayah Tengah Aceh,   tepatnya di gugusan Pegunungan Bukit Barisan. Di Lembah Pegunungan Leuser,  merupakan daerah yang sangat subur.

Gayo Lues dikenal dengan Negeri Seribu bukit  yang memiliki berbagai potensi sumber  alam yang sangat melimpah, baik dibidang pertanian, perkebunan pertambangan dan energi, juga disektor wisata.

Sayangnya, Gayo Lues masih tergolong daerah termiskin dan tertinggal. Salah satu faktor karena sarana jalan yang tidak memadai, berdampak terhadap lemahnya perputaran ekonomi masyarakat, semua barang kebutuhan menjadi mahal, sebaliknya produksi pertanian sangat murah,  akibat sarana jalan yang tidak memadai hingga mempengaruhi mahalnya ongkos produksi dan transportasi.

Dalam mempercepat pengentasan kemiskinan dan mengangkat  ekonomi masyarakat, pemerintah Kabupaten Gayo Lues terus berupaya membangun berbagai sarana  jalan  dan jembatan. Baik jalan menuju ke sentra-sentra pertanian, perkebunan dan  pusat pasar, maupun  jalan antar kabupaten menuju  ke pesisir Aceh Timur dan Selatan, serta jalan antar provinsi seperti menuju pusat pasar yang ada di Medan Sumatera Utara.

Salah satunya gagasan pembangunan jalan yang dianggap penting bagi perkembangan ekonomi masyarakat adalah peningkatan  jalan dari Gayo Lues via Lesten menuju ke  Pulo Tiga Aceh Tamiang.  Ini merupakan jalan strategis bagi peningkatan ekonnomi masyarakat kedua Daerah.

Jalan terobosan yang akan di tingkatkan oleh dua kabupaten ini berjarak kurang lebih  21 kilo meter . Dengan perkiraan dari Lesten ke perbatasan Tamiang  berjarak 8 kilo meter dan dari perbatasan Gayo Lues ke Desa Kalul Pulo Tige Tamiang  sekira  14 kilo meter. Sementara  jarak dari Blangkejeren pe rbatasan Tamiang 61 km, dan dari perbatasan Gayo Lues Simpang Semadam 53 kilo meter. Dengan total jarak Blangkejeren Simpang Semadam 114 kilo meter

Selama ini masyarakat Gayo Lues dalam memenuhi kebutuhan ekonominya baik membeli dan menjual hasil bumi cenderung ke  pusat pasar yang ada di Kota Medan Sumatera  Utara  di angkut melalui jalur  Blangkejeren Tanah Karo yang berjarak 315 kilo meter dengan waktu tempuh  mencapai 10  jam lebih.

Bila akses jalan Balangkejeren Lesten  – Tamiang Pulo Tiga dapat terwujud bisa memangkas waktu tempuh 3 jam  dan mempersingkat jarak tempuh 70 kilo meter.

Akses jalan Gayo Lues-Tamiang akan menjadi  urat nadi perekonomian yang baru bagi masyarakat kedua daerah.   Hasil pertanian dan perkebunan masyarakat Gayo Lues yang selama ini hanya tergantung dengan pasar yang ada di Medan, bisa beralih kepesisir timur, sebaliknya produk-produk kerajinan dan makanan dari pesisir timur dapat dipasarkan ke Gayo Lues.

Dengan adanya pelabuhan Kuala Langsa di Kota Langsa  dan Krueng Guku di Aceh Utara, dapat memfasilitasi ekspor infor hasil produksi pertanian dan perkebunan Gayo Lues ke Manca Negara.

Disamping itu pada sektor wisata, Gayo Lues akan mengalami peningkatan.   Masyarakat Tamiang juga tidak perlu jauh-jauh ke Berastagi untuk menikmati udara segar dan keindahan alam pegunungan , cukup datang ke Gayo Lues  melalui akses jalan Lesten Pulo Tiga  yang berjarak sekira 100 kilo meter sudah dapat menikmati udara segar dan pemandangan alam  pegunungan yang luar biasa indahnya.

Jalan Gayo Lues Tamiang akan menjadi akses pendukung keberadaan jalan Tol Aceh Sumetera. Guna mempersingkat jarak ke Medan masyarakat Gayo Lues tentunya akan menggunakan akses jalan Tol yang melintasai Aceh Tamiang.

Jalan Lesten pulo Tiga sebenarnya sudah ada sejak jaman penjajahan  Belanda, namun  jalan tersebut hanya  jalan setapak.

Pada tahun 90-an, jalan dari  Kalul ke Lesten di buka oleh pengusaha kayu hingga mencapai bibir sungai Lesten. Pada masa komplet Aceh,  pengusaha kayu hengkang dan jalanpun   terbengkalai menjadi  semak belukar kembali. Pada tahun 2017  yang lalu jalan di buka melalui karya bhakti TNI sepanjang 3 km, kemudian pada tahun 2019 pemerintah membangun akses  jembatan Bailey di sungai Lesten. Selang setahun pada bulan  juni tahun 2020 jembatan Bailey  ambruk di hantam Banjir.

Demi kepentingan masyarakat pedalaman Gayo Lues serta pembanguan ekonomi masyarakat Aceh.  Tahun 2023 ini PJ. Gubenur Aceh, Mayjen TNI Purnawirawan Achmad marzuki merencanakan kembali pembangunan jalan tembus Gayo Lues Aceh Tamiang Via Lesten Pulo Tiga.   Pemerintah Aceh akan membangun melalui karya Bhakti TNI. Diharapkan dukungan masyarakat Aceh dalam merealisasikan jalan tembus Gayo Lues Aceh Tamiang.

Saat  melakukan surve jalan Lesten – Pulo Tiga Tamiang  Pj Bupati Gayo Lues Alhudri menyebutkan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat salah satu faktor terpenting adanya  sarana jalan.  Tampa sarana jalan yang memadai ekonomi masyarakat sulit untuk berubah. Rencana pembangunan jalan Gayo Lues Aceh Tamiang merupakan upaya dalam pemerintah Aceh dalam mempercepat peningkatan ekonomi masyarakat,  tidak saja Gayo Lues tetapi dampaknya bagi Kabupaten Aceh Pesisir Timur. Sarana jalan akan meningkatan silatuhrahmi antar kabupaten  dan  memperkuat keutuhan persatuan kesatuan bangsa dan negara.

Begitu juga ketua DPRK Gayo Lues Ali Husin sangat mendukung pembangnan Jalan Gayo Lues Aceh Tamiang, Menurutnya jalan tersebut sudah di rencanakan sejak lama, namun karena keterbatasan dana pemerintah  daerah belum bisa merealisasikan. Selain jalan Ali Husin berharap pembangunan jembatan Lesten akan di upayakan oleh pemerintah Aceh.

Jalan  tembus Gayo Lues – Tamiang merupakan impian bagi masyarakat Gayo Lues dan Aceh Pesisir Timur. Jalan ini   sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat.  Diharapkan jalan tersebut bisa segera direalisasi  oleh pemerintah Aceh.

Masyarakat sangat yakin jalan tersebut dapat membantu masyarakat Gayo lues keluar dari berbagai permasalahan,  terutama dalam mengentaskan kemiskinan dan menghapus kebodohan.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Perlukah Gayo Lues Lakukan Tawar Negeri?
Mengali Tidak Harus Menambah, Mengurang dan Membagi
Hukum Adat Istiadat Urat Nadi Kehidupan Masyarakat Gayo Lues (Bagian Pertama)
Gayo Lues di Mata Alhudri
Olah Usaha Versi Rentenir
H. Irmawan Kucurkan Dana 152,5 Milyar Lebih ke Gayo Lues
Seri Amalia, Sosok Guru Berprestasi Aceh
Putri Tokoh Gayo Lues MZ Abidin, Ira Wahyuni Sang Profesor

Berita Terkait

Rabu, 11 Desember 2024 - 14:40 WIB

Pemkab Gayo Lues Dorong BPS Sajikan Data Yang Akurat.

Selasa, 10 Desember 2024 - 14:55 WIB

Wujudkan Program SBS Gayo Lues Pacu Pembangunan Jamban diseluruh Desa

Senin, 9 Desember 2024 - 15:18 WIB

Peringati Hakordia Kejari Gayo Lues Publikasi Capian.

Sabtu, 7 Desember 2024 - 16:03 WIB

H. Jata : Guru Penggerak Diharap Dapat Membantu Memajukan Pendidikan Di Gayo Lues.

Jumat, 6 Desember 2024 - 18:44 WIB

H. Jata : Masyarakat Harus Mendapatkan Kepastian Hukum dalam Kepemilikan Tanah.

Selasa, 3 Desember 2024 - 22:51 WIB

Kejari Seleksi Duta Sadar Hukum Tingkat Kabupaten Gayo Lues.

Selasa, 3 Desember 2024 - 22:02 WIB

KIP Gelar Sidang Pleno Rekapitulasi Suara Pilkada Gayo Lues.

Minggu, 1 Desember 2024 - 18:20 WIB

Bombastis, partisipasi Pemilih Pilkada Gayo Lues Capai 90,8%, Tertinggi di Indonesia

Berita Terbaru

GAYO LUES

Arung Jeram Putri Betung Menantang Namun Menyenangkan

Sabtu, 16 Sep 2023 - 18:55 WIB

BANDA ACEH

Pemkab Gayo Lues Dorong BPS Sajikan Data Yang Akurat.

Rabu, 11 Des 2024 - 14:40 WIB

BANDA ACEH

Peringati Hakordia Kejari Gayo Lues Publikasi Capian.

Senin, 9 Des 2024 - 15:18 WIB