Menjadi seorang pengusaha sekaligus politikus yang sukses di usia muda tentunya bukanlah perkara mudah. Hal ini membutuhkan jiwa, seni dan komitmen sejak dini
Dia sebelumnya dikenal sebagai salah satu wirausahawan muda tersukses dieranya.
Pada rentang usia produktif 20-30 tahun, pria ini telah berhasil meletakkan pilar bisnisnya di Gayo Lues, dan beliau dianggap tokoh muda yang mampu mengkolaborasikan bisnis dan politik.
Pria yang lahir di Gayo Lues pada 10 Juni 1970 ini merupakan anak dari pasangan H M Taher dan Hj Rusmina. Ia lahir dengan empat bersaudara, 1 pria dan 3 wanita.
Terlahir sebagai putra satu satunya, pria low profile kelahiran Gayo Lues 53 tahun silam ini terbilang sangat jauh dari gelimang harta dan kemewahan, walaupun keluarga mereka memiliki latar belakang ekonomi yang lebih dari cukup kalau hanya untuk sekedar bermewah mewahan. Tetapi itu tidak dilakukannya.
H. Rauh adalah salah satu preneuer (wiraswasta) terkemuka di antara politisi yang duduk di legislatif di Gayo Lues saat ini
Keunggulannya teruji dengan tetap loyal kepada konstituennya dalam 15 tahun terakhir. Dia terus memelihara pendukungnya, belum pernah terdengar rasa kecewa. Pada gilirannya ketika memasuki tahun politik 2024 legislator yang memiliki darah wiraswasta ini diyakini akan mudah kembali melenggang di kursi DPRK Gayo Lues.
Ada satu catatan, kelemahan kita 15 tahun atau 3 priode pemimpin terpilih via pilkada, belum terbangun penciptaan preneuer. Akibatnya, semua mata tertuju pada anggaran pemerintah lokal. Minim upaya kreatif penciptaan sumber PAD dan investasi swasta, dan penarikan dana program dari pemerintah pusat
Ke depan, untuk menggairahkan sektor swasta, perlu edukasi cipta preneuer dengan membuat road map (visi dan misi) yang jelas dan terukur untuk jangka 25 dan 50 tahun ke depan.
Potensi negeri harus dibranding, memadu saman, hutan/lahan, sumberdaya air dan manusianya agar Gayo bisa sebangun dengan kabupaten lain.
Kita agaknya tak bisa lagi bertumpu pada sektor agro semata seperti selama ini. Sektor agro harus dikemaspadukan dengan turism. Agrowisata adalah jawabannya.
Bagaimana sektor ini bisa jadi harapan, ya prasarana harus diperbaiki dan dikemas. Caranya, perjuangkan jalan Listen-ke pintu tol Sumatera. Peran Irmawan sebag wakil kita di pusat harus didayagunakan.
Hal yang paling strategis adalah bagaimana cara Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Datiga yang beranggotakan Gayo Lues, A. Tenggara A. Tengah dan Bener Meriah masuk dalam RPJM Nasional presiden baru nanti. KaLau itu gol, jalan raya kita akan terhubung dgn pintu tol nasional di Langkat dan ruas jalan ke KSPN Danau Toba. Dengan terbukanya akses transportasi ini insya Allah, turis yang ke Sabang, Banda Aceh, dan Danau Toba, ada yg meneruskan perjalanan ke Gayo Lues yg nota bene adalah Swissnya Aceh.
Dosok H Rauh. Dia politisi rendah hati yg selama ini ikut menggerakkan sektor swasta Gayo Lues. Perspektifnya agaknya lebih plus dan berbeda dengan 19 politisi lainnya yg kini duduk di DPRK.
Jadi, agaknya layak dimunculkan sebagai salah seorang bakal calon bupati/wakil bupati yang sementara ini hanya dielukan seperti H.Amru, Irmawan, Ali Husin, Thalib, dan Said Sani. Paling tidak bisa dikolaborasi dgn tokoh veteran itu agar terbangun creatif colaboration. Jangan pernah berpikir sempit. Gayo Lues ini butuh generasi muda, generasi baru untuk
Membangunan Gayo Lues ke depan.
Membangun Gayo Lues ke depan harus mampu menempa dan menerapkan pilar-pilar kewirausahaan, kendati sektor lain masih menjadi prioritas bagi daerah yang sedang membangun ini.
Sudah saatnya kita melakukan lompatan (reborn). Jangan pernah seperti katak dalam tempurung dan sinsingkan lengan baju, walau kita tetap “tebah dede sesabe diri”. (REDAKSI)