“Gere bewene Ines Nguk kin suling
Gere bewene Gasing nguk ipangka”
Melihat pemimpin bijaksana dari segi pribahasa gayo
OPINI:
Bener Meriah:Selasa 15 Oktober 2024.Aranews.id
Sebelum melangkah lebih jauh Pembaca mengambil satu persepsi serta tanggapan sekaligus mengartikan, terlebih dahulu penulis mengajak para pembaca untuk memahami Ines.
Sedangkan kata Ines sendiri di ambil dari nama tumbuhan jenis bambu memiliki kulit tipis ruas batang nya tipis yang di jadikan sebagai bahan biasa nya di gunakan untuk pembuatan suling khusus nya alat seni tradisional suling yang satu ini. tepat hari ini Rabu 15/10/ 2024 kembali di turun kan satu tulisan sederhana untuk para pembaca.
Biasa nya kalangan seniman gayo umum nya penggiat seni dan ceh di dong gayo maupun pemuda gayo seperti biasa pada jaman itu dalam menambah sensasi hidup di keseharian di warnai-
Dengan kegiatan bersipat seni permainan Gasing,Gegasak,Teganing, selain suling sebagai kegiatan sampingan sehari-hari terlebih seniman gayo dalam memperkaya kraetipitas dalam seni seperti hal nya membuat suling agar dapat menghasil suara atau bunyi nyaring dari bambu ines yang satu ini.
Mulai dari memilih bambu ines yang tepat selain harus memilihi ruas bambu yang berkualitas harus memiliki daya tahan selain keras juga harus selektip memilih jenis bambu ines yang sudah matang untuk di jadikan sebagai bahan suling.
Tumbuhan ines ini biasa hidup di lereng sungai maupun sekitar perkebunan masyarakat sekitar di gayo masa itu hingga saat ini Jenis bambu ines ini mulai jarang di temui di peridiksi keberadaan sudah tergolong langka di sekitar kita.
Setelah melalui proses panjang akhir nya pribahasa ini menjadi inspirasi lama gaya baru sehingga penulis menjadi kan karya tulis sederhana.
Ternyata setelah di tuangkan kedalam Pribahasa Ines juga bisa juga di pungsikan bagian dari peribahasa gayo yang mengulik arti kepemimpinan dalam pandangan urang Gayo yang sebenar nya.
Hal tersebut juga di benar kan Agusmar Linge melalui kontak what Sap nya dalam bahasa gayo membenar kan, memang betul bang.
“Gere bewene ines nguk kin suling”arti nya tidak semua bambu jenis ines dapat di jadi untuk suling yang menghasil suara merdu dan nyaring”. dengan nada canda nya ia kembali mengurai kan terkait pribahasa tersebut.
Sedang kan dalam tinjauan lain ungkap Agusmar
“Sah sah saja bang semua bambu ines untuk di jadi kan suling tapi belum tentu tingkat kematangan nya dapat memberikan suara berkulaitas dan menciptakan suara unik yang memiliki daya tarik ketika di dengar.
Agusmar kembali mengulangi arah Pembicaraan nya jika di kait kan dengan pilkada saat ini jelas nya.
“Sedangkan dalam konteks kepemimpinan tidak semua orang dapat di jadi kan pemimpin besar di kagumi karna kepiawaian nya maupun kebijaksanaan nya serta kedarmawanan nya dalam memimpin orang banyak dan di ikuti ,sebelum kepemimpinan nya tersebut teruji sekaligus di tempa pengalaman sendiri dalam memimpin.
lanjut nya “Sehingga Pribahasa gayo yang satu ini mengisyarat kan satu pesan yang cukup mumpuni di jadi sebagai edukasi politik bagi masyarakat bagai mana dalam memilih pemimpin baik dan benar terlebih dalam mendekati Pemilu bupati mau kepala daerah. tutur nya.
sederhana memang benar ada nya dalam menghasil suara suling berkualitas dan merdu Justru harus melalui memilih dari bahan bambu ines yang berkualitas teruji dari segi kematangan nya.
Demikian juga dalam memilih Pemimpin yang tepat nanti nya dalam kepemimpinan Bener Meriah mendatang di perlu kan vigur yang sudah teruji terampil tepat dan kemampuan yang mumpuni
pen.Rahman delung.