BLANGKEJEREN – Ara news: Tugas pokok Alhudri sebagai Pj. Bupati Gayo Lues yang akan menghabiskan masa jabatanya untuk masa satu tahun akan berakhir bulan Maret 2024 mendatang itu hanya memiliki empat tugas pokok. Pertama menyelenggarakan pemerintahan. Kedua menyelenggarakan dan menyukseskan pemilu. Ketiga menekan inflasi dan keempat menurunkan stunting dan menurunkan angka kemiskinan.
Buniyamin, mantan Panitia Pencetus Pemekaran Gayo Lues Menjadi Kabupaten kepada media ini, kamis 14/12/23 menilai dari empat tugas pokok tersebut seluruhnya sudah dilakukan dengan baik oleh Alhudri sebagai Pj. Bupati Gayo Lues. Semua program tersebut diakui sedang berjalan dan terus diupayakan sehingga keberhasilannya mampu merauf nilai di 90 sampai 95 persen. Namun kenyataan yang ada menunjukan keberhasilan yang siknifikan.
Yang paling menggembirakan adalah, adapun Alhudri mempunyai empat tugas pokok, namun yang bersangkutan seorang Penjabat Bupati terasa bupati depenitif.
Secara normatif, jikapun Alhudri tidak melakukan trobosan di luar tugas pokok yang di embankan kepada dirinya tidak akan menjadi masalah. Namun Alhudri yang memiliki pertalian darah Gayo Lues dari Desa Ulu Tanoh tersebut berupaya dengan segenap kemampuan yang ada terus melakukan berbagai trobosan dan enovasi diberbagai sektor. Tentu hal ini beliau lakukan karena panggilan nurani dan keikhlasan dalam menjakankan tanggung jawab sebagai orang nomor satu di Gayo Lues ini.
“Banyak diantara kita tidak memahami tugas pokok beliau, sehingga banyak penafsiran dan nada miring yang merasa kurang puas dengan berbagai kebijakan yang dilakukan. Diakui segudang permasalahan yang di Gayo Lues ini mustahil dapat dilakuka dengan waktu kurang dari satu tahun ini. Karenanya banyak yang belum puas dan kecewa” jelas Buniyamin
Sebagai manusia biasa, tentu banyak kelemahan dan kekurang, karena tidak ada manusis yang sempurna. Tetapi berbagai keberhasilan yang telah dicapai harus di berikan diapresiasi.
” Kepada Alhudri sebagai Pj. Bupati saya katakan, jika ada nada miring, kritikan dan rasa tidak puas itulah masyarakat kami yang menginginkan usaha yang dilakukan bisa berlari cepat. Dan itu adalah naluri, betapa rakyat ini ingin keluar dari situasi sekarang dan sejajar dengan daerah lain. Untuk itu saya sangat berharap untuk terus berbuat menata negeri ini walaupun hanya waktu singkat yang membatasinya” lanjut Buniyamin.
Dikatakan, masalah pengungsi Rohingya adalah masalah nasional dan imbasnya dialami Gayo Lues. Demo yang dilakukan kemaren, rabu 13/12_23 menjadi amunisi rakyat dan pemerintah. Pj. Bupati dalam satu sisi berada pada sebuah delema, dan ini bisa kita maklumi. Namun dengan spirit kebersamaan, demonstrasi itu menyadarkan kita betapa pentingnya kebersamaan rakyat dengan pemerintah untuk berada bersama dalam satu barisan, bukan saling menjatuhkan.(*)